var _gaq = _gaq || []; _gaq.push(['_setAccount', 'UA-5966951-12']); _gaq.push(['_trackPageview']); (function() { var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true; ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.google-analytics.com/ga.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s); })();



HOME

Selamat Datang

Kamis, 10 Februari 2011
INDOSAT pertimbangkan Spinoff Unit CDMA
Indosat, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, sedang mempertimbangkan spin-off unit (divisi) CDMA , yaitu StarOne, untuk membuat perusahaan lebih kompetitif.

Presiden Direktur Harry Sasongko mengatakan pada hari Selasa 8 Februari 2011 bahwa Indosat saat ini sedang melaksanakan penilaian internal untuk mendapatkan momentum karena sektor ini telah menunjukkan tren yang meningkat dengan sebagian besar's 230 juta rakyat Indonesia memiliki akses ke telepon selular.

"Spin-off masih dalam tahap pertimbangan. Ini merupakan bagian dari proses yang berkelanjutan di internal kegiatan perusahaan untuk StarOne, "katanya kepada wartawan di kantornya di Jakarta.

"Kami terus mengkaji dan melihat peluang yang menguntungkan, strategi pemasaran produk tersebut untuk memenangkan posisi untuk produk kami di pasar," tambah Harry, seperti dikutip oleh kantor berita Antara.

Sektor telekomunikasi memimpin sektoral ekonomi bangsa tahun 2010, tumbuh sebesar 13,5 persen, lebih tinggi dari keseluruhan 6,1 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010.

Sebuah penurunan pelanggan dari StarOne yang terus-menerus telah dilaporkan menghambat pertumbuhan keseluruhan's Indosat, yang didominasi oleh bisnis telekomunikasi selular. Rencana spin-off unit bisnis StarOne telah dipertimbangkan sejak tahun 2008.

"Kami akan merampungkan keputusan segera setelah penilaian selesai," kata Harry, menambahkan ia mengharapkan hasil yang semaksimal mungkin setelah penilaian.

Laba bersih Indosat jatuh 63 persen menjadi Rp 531 milyar per September 2010 dari Rp 1,45 triliun di tahun sebelumnya sebagai dampak dari penguatan rupiah yang meningkatkan biaya lindung nilai.

Indosat, terdaftar di New York Stock Exchange dan Bursa Efek Indonesia, dimana 65 persen dimiliki oleh perusahaan telokomunikasi Qatar, yaitu Qatar Telecommunication (QTEL).

Pada hari Selasa, rapat pemegang saham luar biasa Indosat setuju untuk menunjuk komisaris baru, yaitu Deputi Kementerian BUMN bidang layanan bisnis Parikesit Suprapto, dan,

Hanz C. Motiz juga sebagai direktur baru bagi perusahaan INDOSAT, untuk menggantikan Stephen Edward Hobbs pada tanggal 30 April.

(JP / Esther Samboh - The Jakarta Post)

Label: ,

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home