var _gaq = _gaq || []; _gaq.push(['_setAccount', 'UA-5966951-12']); _gaq.push(['_trackPageview']); (function() { var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true; ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.google-analytics.com/ga.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s); })();



HOME

Selamat Datang

Jumat, 14 Januari 2011
India dan UAE hanya minta RIM membuka Akses Secure Data, Ancaman Blokir diperpanjang ke 31 Jan 2011. Indonesia minta lebih banyak lagi
Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa Sistem Push Mail BlackBerry yang diciptakan oleh RIM adalah sebuah "Killer Application" yang banyak diminati oleh pelanggan di banyak negara, khususnya Indonesia sebagai pengguna BlackBerry terbesar di Dunia.

Pemerintah India dan United Arab Emirate (UAE) hanya menuntut RIM untuk membuka akses ke Secure Data saja, dan tidak minta bahagian dari revenue RIM di negara-negara itu. Di kedua negara itu, RIM telah mencapai kesepakatan sementara tentang akses Secure Data dan belum final. Pemerintah India memperpanjang ultimatum penutupan layanan BlackBerry di negerinya sampai pada tanggal 31 Januari 2011.

Pemerintah Indonesia memang menuntut ke RIM jauh lebih banyak dari pada tuntutan Pemerintah India dan UAE, yaitu selain pembukaan akses ke Secure Data, juga bahagian dari Revenue Perusahaan RIM itu melalui Pembukaan Kantor Cabang RIM, Pendirian Service Center, Penggunaan Tenaga Kerja Indonesia, Penggunaan Aplikasi-aplikasi BB buatan anak bangsa, Pemblokiran Akses ke Situs-situs pornografi, Penetapan RIM sebagai ISP dengan konsekuensi membayar BHP, PPh dan Ppn layanan jasanya, dan pemasangan Server RIM di Indonesia.

Sebagai warga negara Indonesia, kami dapat mengerti dan mendukung tuntutan Pemerintah/Menkominfo ini, bilamana RIM bisa menerimanya, sebab akan menguntungkan bangsa Indonesia.

Namun ada beberapa hal yang menjadi kekhawatiaran kami adalah dampak dari tuntutan itu, sbb:
  1. Dengan basis pelanggan BlackBerry sebanyak 3-juta orang di Indonesia, maka penutupan layanan BlackBery di Indonesia akan sangat merugikan banyak rakyat Indonesia.
  2. Bilamana nanti dicapai solusi alternatif karena RIM tidak mau menjadi ISP Indonesia, misalnya Server BlackBerry Internet Server (BIS) ditutup, maka perangkat ponsel canggih BlackBerry itu berkurang fungsionalitasnya dan menjadi perangkat yang tidak menarik lagi digunakan oleh para pelanggan BlackBerry yang berjumlah 3-juta orang.
  3. Peningkatan Biaya-biaya Operasional RIM akan direfleksikan pada peningkatan Tarif Jasa Layanan BlackBerry di Indonesia, sehingga memberatkan keuangan 3-juta pelanggan BB.
  4. Dengan mulai maraknya penggunaan CLOUD COMPUTING di Indonesia, maka akan muncul banyak layanan-layanan berbayar yang secara umum disebut Software-as-a-Service (SaaS), Platform-as-a-Service (PaaS) dan Infrastructure-as-a-Service (IaaS) yang kreatif dan innovatif mirip dengan layanan BlackBerry, maka mempersulit kehadiran BB di Indonesia juga akan berdampak mempersulit kehadiran layanan-layanan baru itu di Indonesia. Indonesia akan dianggap sebagai negara yang kurang menarik untuk investasi bisnis baru itu, karena regulasi yang tidak jelas dan tidak mendukung pengembangannya. Negeri ini akan menjadi negeri yang teringgal kemajuan teknologinya dan kemajuan perekonomiannya.
Karena BlackBerry adalah Killer Application yang saat ini paling menarik di Indonesia, dan dalam kerangka meningkatkan posisi tawar Indonesia, maka kami ingin menyarakan kepada Pemerintah dan Industri Manufaktur Indonesia seperti pabrik Chipset XIRCA di Bandung untuk menciptakan sendiri Ponsel Canggih serupa BlackBerry tetapi lebih baik lagi fungsionalitasnya, sehingga dapat menandingi BlackBerry RIM. Pasar ponsel BB RIM akan dapat segera dialihkan ke pasar ponsel BB Made in Indonesia.

Secara teknologi, Teknologi Push Mail tidak terlalu sulit untuk dibuat. Sebab itu RIM sangat menjaga kerahasiaannya, sehingga permintaan Indonesia untuk meletakkan Server BlackBerry di Indonesia mungkin akan sulit dipenuhi, karena takut rahasia sistemya akan dapat ditiru.

Semoga bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara.

Cuplikan berita tentang RIM:

India and RIM haven't yet reached terms regarding access to RIM's secure servers, but India has extended the negotiation deadline to January 31. The previous deadline was set for October 31, on which India would have suspended BlackBerry service in their country.

India's Ministry of Home Affairs has said that they have reached a temporary agreement with RIM, under which they now have legal access to BlackBerry data. This means BlackBerry customers in India will retain their BlackBerry Messenger service...at least for now.

RIM says that they will have a final agreement prepared by January 31st. This is the second deadline extension, after they were initially supposed to suspend service on August 30, and then October 31. India's government has also targeted Google and Skype with a similar ultimatum, demanding access to otherwise off-shore, encrypted data.

The conflict with India over access to secure servers follows a similar struggle with the UAE (United Arab Emirates). India and the UAE essentially want lawful, unfettered access to RIM's secure servers. Their governments allege that the encrypted data from BlackBerry devices poses a security risk, as the governments were unable to view them (legally).

As to their continued negotiations, RIM offered the following: "RIM confirms that it continues to approach lawful access matters internationally within the framework of core principles that were publicly communicated by RIM on August 12." These "core principles" basically state that the nation's access should be limited to national security concerns, rather than commercial or regulatory ones.

Label: , , ,

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home