var _gaq = _gaq || []; _gaq.push(['_setAccount', 'UA-5966951-12']); _gaq.push(['_trackPageview']); (function() { var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true; ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.google-analytics.com/ga.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s); })();



HOME

Selamat Datang

Senin, 17 Januari 2011
Green ICT: Bagian dari Program Pencegahan Perubahan Iklim dan Pengurangan Emisi Karbon
Pertemuan Koordinasi "Green ICT" diselenggarakan di Kementrian BUMN pada hari Jumat, 14 Januari 2010, dipimpin oleh Bapak Farhan Helmy, Sekretaris POKJA Mitigasi Perubahan Iklim, Dewan Nasional Perubahan Iklim.

Kata "green" adalah dalam kaitan kerangka pengembangan yang sustainable, sedangkan kata "cool" adalah inisiatif-inisiatif untuk pengurangan emisi gas karbon (CO2). Jadi program "Green and Cool ICT" atau disingkat "Green ICT" adalah bagian dari program global untuk mencapai pengembangan dunia yang sustainable dan pengurangan emisi karbon.

Pada Konferensi G-20 dan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Copenhagen COP15 tahun 2009, Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi karbon tanpa bantuan LN sebesar 26% pada tahun 2020, atau sebesar 41% dengan bantuan LN. Untuk mencapai sasaran ini maka Indonesia telah membentuk Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).

Indonesia juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Pemerintah Norwegia yang akan memberikan bantuan LN dalam kerangka pengurangan emisi karbon dari sektor kehutanan Indonesia.

Komitmen Pemerintah Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2020 sebesar 7% namun pada saat yang sama juga mengurangi emisi karbon sebesar 41% (magic number 741).

Secara global, dampak emisi karbon dari sektor ICT secara keseluruhan adalah sebesar 2%, dimana komponen-komponennya adalah BTS, ponsel, PSTN, TV, Radio, Broadband, Narrowband, limbah ICT, seperti komputer bekas, komponen2 lainnya, dsb.

Penggunaan komponen-komponen yang makin kecil/miniatur, layar TV, Komputer, Laptop, Netbook dan Ponsel dari LCD juga akan membantu dalam mengurangi emisi karbon dari sektor ICT. Demikian pula penggunaan solar cell, fuel cell, listrik dari air terjun, sungai, angin, ombak, tenaga nuklir, dan lain-lain juga akan mengurangi emisi karbon dan ramah lingkungan.

Proses Waste Disposal dan Recycling limbah elektronik juga bisa mengurangi emisi karbon dan membuat ramah lingkungan.

Dukungan utama ICT terhadap pengurangan emisi karbon dapat dilakukan melalui:
  1. Intelligent Transportation, termasuk Teleworking atau Telecommuting
  2. Paperless Office
  3. Perluasan Jaringan Broadband, sehingga dapat dilakukan efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi dalam skala besar.
Perusahaan ICT yang telah aktif dalam program "Green ICT" di Indonesia saat ini adalah: Bakrie Telecom, TELKOM, INDOSAT, XL, INTEL dan Huawei. Diharapkan perusahaan-perusahaan Telekomunikasi lainnya juga akan segera menyusul untuk mendukung program "Green ICT".

Saran-saran:
  1. Program Green ICT ini hendaknya juga ada di semua wilayah Indonesia, tidak hanya di Pusat.
  2. Diterapkan Extended Producer Responsibility (EPR) recycling produk-produk.
  3. Dibuatkan kurikulum tentang Green ICT bagi sekolah-sekolah di Indonesia.
Rencana mendatang:
  1. INTEL akan menyelenggarakan Seminar Broadband Economy, yang akan dibuka oleh Menko Perekonomian dalam waktu dekat.
  2. Pertemuan koordinasi lanjutan "Green ICT" akan diselenggarakan pada minggu ke-3 Februari 2011.
  3. Pembuatan Peta Geospatial dan Seminar Cloud Computing pada tanggal 16 Feb 2011 di Bandung
  4. Penyelenggaraan "Green Camp" di ruang terbuka dalam rangka Hari Lingkungan pada bulan Juni 2011.
Semoga bermanfaat dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak yang berkepentingan.

Label: , , , , , ,

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home