var _gaq = _gaq || []; _gaq.push(['_setAccount', 'UA-5966951-12']); _gaq.push(['_trackPageview']); (function() { var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true; ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.google-analytics.com/ga.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s); })();



HOME

Selamat Datang

Foto Saya
Nama:

Senior Consultant on Strategic Management, ICT and observer of strategic national issues. Konsultan dalam bidang Strategic Management, Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta pemerhati permasalahan-permasalahan Strategis bangsa dan negara Indonesia







Selamat datang di WARTA MASTEL




Downloads
Technology News
Templates
Web Hosting
Articles
Games
Blogger
Google



Blogger

FinalSense

Amazon

Yahoo

Ebay

Senin, 19 Januari 2009
Hasil Round Table Discussion WiMAX di MASTEL 18 Desember 2008

Berikut ini adalah informasi hasil Pertemuan Round Table Discussion tentang WiMAX yang diselenggarakan di MASTEL pada tanggal 18 Desember 2008, dimana hal-hal yang relevant dengan kebijakan WiMAX di Indonesia sebagaimana diuraikan dibawah ini:

1. Isyu Regulasi WiMAX dan Industri Dalam Negeri:

  • Ditetapkan Channel Size yang Unique yaitu 3,5 MHZ/7Mhz
  • Ukuran ChannSel Size ini hanya didukung oleh Standar lama 802.16d, sehingga akan lebih mahal dari Subset Standar baru 802.16e.
  • Dengan spesifikasi yang Unique tersebut diatas, maka Indonesia akan mengalami keterbatasan supply global komponen2 WiMAX dan kurang dapat memanfaatkan keuntungan produksi massal dunia (large scale pricing)
  • Harga CPE dan Dongle ber-standar 802.16e adalah sekitar US$ 50-70, sedangkan Standar 802.16d harganya sekitar US$200-300.- (lebih mahal)

2. Besarnya Lebar Pita per Operator:

  • Bila kurang dari 30 MHz, maka akan terkena permasalahan Scalability, Breakeven NPV Investasi akan memakan waktu yang lebih lama.

3. Issyue Nationwide vs Regional:

  • Regional: Terlalu banyaknya Operator akan menimbulkan meningkatnya CAPEX dan OPEX Total untuk seluruh Indonesia.
  • Sebagai contoh di Jepang, hanya ada 2 Nationwide Operator dan 1-Regional Operator.

Mudah2an informasi ini dapat dimanfaatkan oleh Regulator dan para Operator atau Calon Operator WiMAX di Indonesai, untuk menetapkan kebijakan jangka panjang yang menguntungkan bangsa dan negara, serta hasilnya dapat dinikmati baik oleh para Operator maupun Pemakai Jasa WiMAX (biaya CAPEX dan OPEX yang lebih rendah, tarif yang terjangkau
masyarakat).

Label: , , , ,

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home